This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
English to Indonesian: Our Planet | Birds of Paradise General field: Social Sciences Detailed field: Livestock / Animal Husbandry
Source text - English Separated in this way, New Guinea’s animals have become truly bizarre. The male twelve-wired bird-of-paradise is the only bird in the world that has tail ornaments like this, used to tickle the face of a prospective mate. From one crow-like ancestor, Birds-of-paradise have evolved into 40 different kinds. Every corner of this island has its own version. Meet the black sicklebill of New Guinea's highlands able to morph into some very unbirdlike shapes. Each male bird-of-paradise has as unique display for attracting mates. And none is more extraordinary than the one that takes place on this stage. For the owner, a western parotia, there's work to be done first. Every morning, he clears his court of the night's fallen debris. It's a vitas chore if he wants to attract a mate. Females only visit the tidiest courts, so one rouge leaf might ruin his chances. Perfect. His obsessive housework pays off and a female drops in for a closer look. Now, it's his chance to really impress, but it won't be easy. Females are very fussy and she'll expect his carefully choreographed routine to be faultless. He opens with a bow. Next, his blue eyes must flash yellow. So far so good. He has all the moves. Fancy footwork, the whirling dervish. The head plume shuffle, with spin. Her erect head feathers and quivering wings are a very encouraging sign. His sidestep and head bob looked good from any angle, but his crowning glory can only be appreciated from her perspective. Wait for it. There it is. A flash of his iridescent throat patch. Her excitement grows. His performance has been a triumph and he wins her approval.
Translation - Indonesian 1
00:00:02,246 --> 00:00:07,220
Dipisahkan oleh sungai, hewan di Papua
Nugini memiliki ciri khas sangat unik.
2
00:00:10,533 --> 00:00:13,017
Burung cendrawasih mati-kawat jantan,
3
00:00:13,182 --> 00:00:17,110
adalah satu-satunya burung
di dunia yang mempunyai ekor seperti ini.
4
00:00:18,734 --> 00:00:22,306
Ekornya berguna untuk
menggelitiki wajah dari betina.
5
00:00:25,111 --> 00:00:26,999
Bermula dari leluhur yang mirip gagak,
6
00:00:27,208 --> 00:00:31,506
burung cendrawasih telah berkembang
menjadi 40 jenis yang berbeda.
7
00:00:33,699 --> 00:00:36,604
Setiap sudut dari pulau ini
memiliki ciri khas masing-masing.
8
00:00:39,004 --> 00:00:42,815
Ini adalah burung paruh-sabit kurikuri
dari dataran tinggi Papua Nugini...
9
00:00:47,233 --> 00:00:51,001
...yang mampu berubah menjadi tidak
seperti bentuk burung pada biasanya.
10
00:00:59,210 --> 00:01:04,600
Tiap burung cendrawasih jantan memiliki
bentuk yang unik untuk memikat betina.
11
00:01:05,580 --> 00:01:07,741
Dan tidak ada yang lebih mengaggumkan
12
00:01:08,010 --> 00:01:11,224
dari burung yang pentas di tempat ini.
13
00:01:16,524 --> 00:01:20,894
Menurut burung parotia barat,
ada pekerjaan yang harus dilakukan.
14
00:01:24,505 --> 00:01:28,208
Tiap paginya, dia membersihkan halamannya
dari daun dan ranting yang jatuh.
15
00:01:33,294 --> 00:01:37,003
Ini merupakan pekerjaan yang
penting bila dia ingin memikat pasangan.
16
00:01:40,083 --> 00:01:42,996
Para betina hanya mengunjungi
halaman yang paling bersih,
17
00:01:46,413 --> 00:01:49,903
bahkan sehelai daunpun
bisa merusak kesempatannya.
18
00:02:00,002 --> 00:02:01,095
Sempurna.
19
00:02:02,607 --> 00:02:04,652
Kerja kerasnya membuahkan hasil.
20
00:02:06,203 --> 00:02:08,634
dan seekor betina datang menghampiri.
21
00:02:10,499 --> 00:02:12,993
Sekarang waktunya
untuk memikat perhatian,
22
00:02:14,194 --> 00:02:15,524
tetapi tidak
akan semudah itu.
23
00:02:17,317 --> 00:02:18,738
Para betina sangatlah rewel,
24
00:02:19,303 --> 00:02:24,203
mereka akan menuntut
kesempurnaan penampilan burung jantan.
25
00:02:25,363 --> 00:02:27,261
Dia memulai aksinya dengan
membungkukkan badan.
26
00:02:29,363 --> 00:02:32,005
Lalu, mata birunya berubah menjadi kuning.
27
00:02:35,688 --> 00:02:36,996
Sejauh ini bagus sekali.
28
00:02:39,095 --> 00:02:41,102
Dia menguasai semua gerakan.
29
00:02:42,798 --> 00:02:43,900
Gerakan kaki yang indah.
30
00:02:47,508 --> 00:02:49,105
Seakan menarikan sufi.
31
00:02:55,697 --> 00:02:59,357
Jambul kepalanya bergoyang memutar.
32
00:03:01,961 --> 00:03:04,596
Bulu kepala berdiri dan sayap bergetar...
33
00:03:04,621 --> 00:03:06,589
...adalah sebuah cara
betina untuk menyemangati.
34
00:03:15,500 --> 00:03:18,879
Langkah ke samping dan anggukan
kepalanya terlihat bagus dari sisi manapun.
35
00:03:19,825 --> 00:03:24,782
Namun, kemenangannya hanya bisa diapresiasi
dari sudut pandang betina.
36
00:03:27,454 --> 00:03:28,498
Tunggu sebentar.
37
00:03:30,395 --> 00:03:33,616
Ini dia. Sorotan cahaya dari
tapak leher warna warninya.
38
00:03:37,006 --> 00:03:38,680
Betinapun semakin semangat.
39
00:03:55,833 --> 00:03:57,699
Pertunjukannya sangat sukses,
40
00:04:00,712 --> 00:04:03,291
burung parotia barat jantan
berhasil mendapatkan pasangannya.
English to Indonesian: Chain of Love General field: Art/Literary Detailed field: Poetry & Literature
Source text - English "Chain of Love"
A man stopped one day to help an old lady who was stranded on the side of the road.
He decided to help her, so he stopped his Pontiac next to her Mercedes and got out.
The old lady was a bit frightened and nervous because of his shabby appearance.
The man, sensing this, approached carefully and tried to calm her.
He said to her, “Don’t worry. I’m here to help you. My name is Bryan Anderson."
He proceeded to fix her flat tire and became dirty and slightly injured in the process.
When he was finished, the lady asked him how much she owed him. He responded by telling her that if she really wanted to repay him, she could pass on the kindness to someone else in their time of need.
Later that evening the lady stopped at a small, dingy cafe. The waitress who served her was pregnant and tired. Despite her apparent exhaustion, the waitress was very sweet and friendly.
The lady wondered how someone who was so tired from a long day of work could still be so friendly and kind to her.
Then she remembered Bryan. When the lady finished her meal, she paid with a hundred dollar bill. The waitress went to get change and when she came back, the lady was gone.
She left a note on the napkin…“You don’t owe me anything. Somebody once helped me, just like I’m helping you now. If you really want to pay me back, do not let this chain of love end with you."
The waitress found four more one hundred dollar bills under the napkin.
That night, the waitress went home early. She thought about the lady and the money she left. She wondered how the lady could possibly know how much they needed it.
She knew her husband was worried and she was worried about him. She couldn’t wait to tell him the good news.
Then she kissed him and whispered…Now everything will be okay. I love you, Bryan Anderson.
Translation - Indonesian "Rantai Kebaikan"
Pada siang hari yang terik, seorang wanita tua bernama Rosa sedang mengalami hari yang buruk karena masalah rumah tangganya. Oleh karena itu, bu Rosa berniat untuk pergi jalan-jalan di sekitar kota untuk menenangkan pikiran. Namun, ia malah mendapati ban mobilnya mengalami kebocoran sehingga ia terpaksa untuk berhenti di pinggir jalan.
Tiba-tiba, datanglah seorang pria yang memarkirkan mobil tuanya untuk membantu memperbaiki masalah yang terjadi pada mobil Pajero Sport milik bu Rosa. Ketika pria yang tidak dikenal itu mencoba mendekat, bu Rosa merasa ketakutan dan gugup karena pria itu berpenampilan lusuh. Pria tersebut pun sadar akan hal itu. Oleh karena itu, dia berusaha menenangkan bu Rosa.
Pria itu berkata, "Jangan khawatir, Ibu. Saya disini untuk membantu anda. Perkenalkan nama saya Angga."
Tak lama kemudian, Angga mulai mengganti ban bocor milik bu Rosa. Hal ini menyebabkan tangannya kotor dan lecet ringan. Ketika Angga sudah selesai memperbaiki ban mobil yang bocor, bu Rosa pun menanyakan berapa uang yang harus dia bayarkan kepadanya. Angga pun menjawab bila bu Rosa benar-benar ingin membalas kebaikannya, dia dapat melakukannya dengan cara membantu orang lain yang sedang membutuhkan.
Malam harinya, bu Rosa mampir ke sebuah kafe kecil yang remang. Pelayan yang melayaninya bernama Dinda dan ia sedang hamil. Meskipun dia terlihat kelelahan, dia tetap bersikap ramah dan tersenyum manis.
Bu Rosa pun heran, "Bagaimana seorang wanita hamil tetap bekerja di hari yang begitu panjang, tetapi ia masih bersikap ramah dan baik padaku."
Tak lama, bu Rosa teringat tentang kebaikan Angga. Sehingga saat ia selesai makan, bu Rosa membayar pesanannya dengan uang satu juta rupiah. Saat Dinda bergegas untuk mengambil kembalian, bu Rosa sudah meninggalkan kafenya.
Bu Rosa menuliskan sesuatu di kertas yang diletakkan di atas serbet, "Anda tidak berhutang apa pun kepada saya. Seseorang pernah membantu saya sama seperti saya membantu Anda sekarang. Jika Anda benar-benar ingin membalas kebaikan saya, jangan biarkan rantai kebaikan ini berakhir di Anda."
Lalu, Dinda terkejut karena menemukan uang bernilai empat juta rupiah di bawah serbet. Dinda pun memutuskan untuk pulang lebih awal dan pikirannya diisi oleh wanita yang ditemuinya di kafe dan uang yang ditinggalkan. Dia bertanya-tanya bagaimana pelanggannya bisa tahu betapa dia sangat membutuhkan uang.
Dinda paham suaminya sedang khawatir tentang masalah ekonomi keluarga, begitu pula dengan Dinda. Maka dari itu, ia pun tidak sabar untuk memberitahukan kabar baik pada suaminya.
Dinda bergegas memeluk suaminya dan mengatakan, “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah yang kita hadapi karena sekarang semuanya akan baik-baik saja. Aku menyayangimu, Angga".
English to Indonesian: Grandma Krause’s Coconut Cookies General field: Art/Literary Detailed field: Cooking / Culinary
Source text - English "Grandma Krause’s Coconut Cookies"
TOTAL TIME: Prep: 40 min. + freezing Bake: 10 min./batch
YIELD: about 4 dozen.
Ingredients :
1 cup shortening
1 cup sugar
1 cup packed brown sugar
2 large eggs, room temperature
1 teaspoon vanilla extract
2 cups all-purpose flour
1 teaspoon baking powder
1 teaspoon baking soda
1/4 teaspoon salt
1 cup old-fashioned oats
1 cup sweetened shredded coconut
Directions :
1. In a large bowl, beat shortening and sugars until blended. Beat in eggs and vanilla. In another bowl, whisk flour, baking powder, baking soda and salt; gradually beat into sugar mixture. Stir in oats and coconut.
2. Divide dough into 4 portions. On a lightly floured surface, shape each into a 6-in.-long log. Wrap in waxed paper; freeze 2 hours or until firm.
3. Preheat oven to 350°. Unwrap and cut dough crosswise into 1/2-in. slices, reshaping as needed. Place 2 in. apart on ungreased baking sheets. Bake 10-12 minutes or until golden brown. Cool on pans 5 minutes. Remove to wire racks to cool.
Translation - Indonesian "Resep Biskuit Kelapa Ala Nenek Krause"
Total waktu :
Persiapan: 40 menit. + Proses pendinginan: 10 menit/adonan
Hasil: sekitar 4 lusin.
Bahan-bahan
205 gram mentega putih
225 gram gula
200 gram gula aren
2 telur ayam
1 sendok teh ekstrak vanila
280 gram tepung serba guna
1 sendok teh pengembang kue (baking powder)
1 sendok teh soda bikarbonat (baking soda)
¼ sendok teh garam
80 gram gandum utuh
95 gram parutan kelapa
Cara Memasak :
1. Potong mentega putih dan gula sampai halus di dalam sebuah mangkuk besar. Setelah itu, di dalam mangkuk lain, kocok perlahan tepung, bubuk pengembang kue (baking powder), soda bikarbonat (baking soda) dan garam; jika sudah tercampur rata, masukkan ke dalam adonan gula. Setelah itu, masukkan gandum utuh dan parutan kelapa.
2. Langkah selanjutnya adalah potong adonan menjadi empat bagian. Bentuk adonan menjadi seperti batang kayu sepanjang enam inci (15 sentimeter) pada permukaan yang di taburi sedikit tepung. Kemudian, bungkus adonan tersebut dengan kertas lilin; membutuhkan waktu dua jam untuk proses pembekuan sampai adonan keras.
3. Nyalakan dan panaskan oven hingga 350°. Buka bungkus dan potong adonan melintang menjadi setengah irisan, bentuk kembali sesuai kebutuhan. Sisakan dua inci (lima sentimeter) di atas loyang yang tidak diolesi minyak. Setelah itu, panggang 10-12 menit hingga adonan berwarna coklat keemasan. Jika sudah matang, dinginkan selama lima menit di panci dan pindahkan ke rak kawat.
Get help on technical issues / improve my technical skills
Learn more about additional services I can provide my clients
Stay up to date on what is happening in the language industry
Help or teach others with what I have learned over the years
Transition from freelancer to another profession
Improve my productivity
Bio
A fresh graduate of English Department from Universitas Sebelas Maret Surakarta with a deep passion in the translation industry. Developed strong communication for both in
collaborative team environments and a self-driven worker, meticulous organization, and proactive time
management.